Mazmur 142-143
Ketika Anda Terpojok
26 November 2015
![](javascript:fbShare("703639703796626", "http://www.gky.or.id/gema.jsp?gemaId=700", "Ketika+Anda+Terpojok", "Bacaan Alkitab hari ini: Mazmur 142-143 Apakah Anda pernah mengalami masalah yang sedemikian berat sehingga Anda merasa tidak berdaya untuk mengatasi masalah tersebut? Dalam keadaan seperti itu, orang", "http://www.gky.or.id/images/gema.jpg", 520, 350))
Bacaan Alkitab hari ini: Mazmur 142-143
Apakah Anda pernah mengalami masalah yang sedemikian berat sehingga Anda merasa tidak berdaya untuk mengatasi masalah tersebut? Dalam keadaan seperti itu, orang-orang yang biasanya bisa Anda andalkan pertolongannya pun mungkin terasa menjauh atau tidak mau mengulurkan tangan untuk menolong, sehingga Anda dipaksa oleh keadaan untuk menghadapi masalah seorang diri. Keadaan seperti di atas adalah keadaan yang dihadapi oleh Daud saat dia melarikan diri dari kejaran Raja Saul. Saat Daud masih menjadi panglima Raja Saul, dia dielu-elukan oleh rakyat Israel. Akan tetapi, saat dia dikejar-kejar oleh Raja Saul, tidak ada orang yang berani membela dia di depan Raja Saul kecuali Yonatan, anak Raja Saul. Sekalipun demikian, tidak mungkin bagi Yonatan untuk menentang Raja Saul secara terang-terangan!
Saat berada dalam keadaan terpojok seperti itu, yang bisa dilakukan oleh Daud adalah menyampaikan keluhannya kepada Allah (142:3). Secara terus terang, Raja Daud mengemukakan bahwa dia berlindung kepada Allah (142:6-7; 143:7-12). Yang menarik, doa Raja Daud tidak dilandasi oleh keyakinan akan kesucian dirinya atau kelayakan dirinya untuk mendapat pertolongan Allah. Dia justru mengakui bahwa tidak mungkin ada orang yang bisa dinilai “benar” di hadapan Allah (143:2). Untuk menguatkan keyakinannya, Daud mengingat kembali tindakan Allah pada masa lampau (143:5). Daud juga bukan hanya secara pasif mengharapkan pertolongan Tuhan, melainkan dia bertanya secara aktif tentang apa yang harus dia lakukan (143:8). [P]
Mazmur 142:6-7
"Aku berseru-seru kepada-Mu, ya TUHAN, kataku:
"Engkaulah tempat perlindunganku, bagianku di negeri orang-orang hidup!" Perhatikanlah teriakku, sebab aku telah menjadi sangat lemah. Lepaskanlah aku dari pada orang-orang yang mengejar aku, sebab mereka terlalu kuat bagiku."
Apakah Anda pernah mengalami masalah yang sedemikian berat sehingga Anda merasa tidak berdaya untuk mengatasi masalah tersebut? Dalam keadaan seperti itu, orang-orang yang biasanya bisa Anda andalkan pertolongannya pun mungkin terasa menjauh atau tidak mau mengulurkan tangan untuk menolong, sehingga Anda dipaksa oleh keadaan untuk menghadapi masalah seorang diri. Keadaan seperti di atas adalah keadaan yang dihadapi oleh Daud saat dia melarikan diri dari kejaran Raja Saul. Saat Daud masih menjadi panglima Raja Saul, dia dielu-elukan oleh rakyat Israel. Akan tetapi, saat dia dikejar-kejar oleh Raja Saul, tidak ada orang yang berani membela dia di depan Raja Saul kecuali Yonatan, anak Raja Saul. Sekalipun demikian, tidak mungkin bagi Yonatan untuk menentang Raja Saul secara terang-terangan!
Saat berada dalam keadaan terpojok seperti itu, yang bisa dilakukan oleh Daud adalah menyampaikan keluhannya kepada Allah (142:3). Secara terus terang, Raja Daud mengemukakan bahwa dia berlindung kepada Allah (142:6-7; 143:7-12). Yang menarik, doa Raja Daud tidak dilandasi oleh keyakinan akan kesucian dirinya atau kelayakan dirinya untuk mendapat pertolongan Allah. Dia justru mengakui bahwa tidak mungkin ada orang yang bisa dinilai “benar” di hadapan Allah (143:2). Untuk menguatkan keyakinannya, Daud mengingat kembali tindakan Allah pada masa lampau (143:5). Daud juga bukan hanya secara pasif mengharapkan pertolongan Tuhan, melainkan dia bertanya secara aktif tentang apa yang harus dia lakukan (143:8). [P]
Mazmur 142:6-7
"Aku berseru-seru kepada-Mu, ya TUHAN, kataku:
"Engkaulah tempat perlindunganku, bagianku di negeri orang-orang hidup!" Perhatikanlah teriakku, sebab aku telah menjadi sangat lemah. Lepaskanlah aku dari pada orang-orang yang mengejar aku, sebab mereka terlalu kuat bagiku."
Panggilan untuk Memuji Allah
Mazmur 148-150
30 November 2015
Mempercayai Allah
Mazmur 146-147
29 November 2015
Keyakinan terhadap Allah
Mazmur 144
27 November 2015
Hidup yang Berarti
Ester 9-10
25 November 2015
Karya Sang Permaisuri
Ester 7-8
24 November 2015
Allah Kadang-kadang Bercanda
Ester 5-6
23 November 2015